Sakit + Hati = Cinta

Kalo cinta kenapa harus ada sakit hati?
Karena kalau nggak sakit hati, bukan cinta namanya…

Tapi, lebih mending sakit hati karena cinta dari pada sakit hati karena perkara lain. Misalnya sakit hati gara-gara kehabisan duit, habis digebukin atau  IPK jeblok malah lebih nggak keren, iya nggak sih? Jadi, kalau hati kalian mulai dirasuki sama rasa ‘ajaib’ yang satu ini, siap-siap aja sakit hati. Karena cinta punya banyak cerita untuk membuat orang tertawa dan menangis dalam waktu yang hampir bersamaan.

Nama lain cinta adalah rasa hati yang gaib bin ajaib, dimana-mana yang namanya ajaib nggak akan pernah datar atau bikin bosan. Begitulah cinta. Hari ini baikan, besoknya marah-marahan, besok-besoknya cuek-cuekan, besok-besoknya lagi malah tonjok-tonjokan (Ups, terjadilah KDRC alias kekerasan dalam rumah cinta), bulan depan putus deh… Tapi dengan ajaibnya, setelah ‘momen’ -yang sempat bikin galau dan bikin kalian berdua menderita sakit hati akut- itu sudah berlalu, paling banter beberapa minggu nggak ketemu udah mulai nyari-nyari alasan basi buat ketemu.  Just trust me, that’s called love, guys!  

Kalau kamu nggak pernah sekalipun sakit hati sama seseorang, percayalah kamu nggak benar-benar merhatiin orang itu. Orang itu nggak lebih dari sekedar orang biasa yang mampir dalam kehidupan kamu. Kamu tentu punya orang tua, saudara dan sahabat-sahabat yang benar-benar kamu sayangi. Pernah sakit hati nggak karena mereka? jawabannya pasti pernah. Jadi kalau kamu menjalin hubungan dengan seseorang dan nyaris nggak pernah sakit hati, cuma adem ayem setenang air telaga, kamu patut ‘nggak’ yakin kalau hati kamu benar-benar udah digenggam sama dia. 
0 Responses