Judul : My Public Speaking
Penulis :
Hilbram Dunar
Penyelia Naskah : Mirna Yulistianti
Penerbit :
Gramedia Pustaka Utama
Tebal :
184 halaman
Tahun Terbit :
2015
Ada dua jenis buku
yang berniat kubaca dalam dua tahun terakhir. Pertama, buku yang ingin kubaca
dan kedua, buku yang sebaiknya kubaca. Buku berkover menarik ini berhasil
menarik perhatianku untuk memenuhi poin kedua di atas. Terlebih ketika membaca
latar belakang penulis yang begitu mumpuni di bidangnya.
Hilbram Dunar selain
sebagai penyiar di berbagai radio, juga aktif mengisi acara baik sebagai MC, Host, presenter dan bahkan memiliki
acara sendiri di salah satu stasiun TV swasta. Kegagalan penulis dalam mencapai
cita-cita awalnya yaitu menjadi seorang Rock
Star, membuatnya sadar bahwa ada satu keahlian yang semestinya dimiliki
setiap orang apapun bidang yang ditekuninya.
“Ilmu Public Speaking bisa mengantarkan siapa saja menjadi Rock Star dalam apapun bidang pekerjaannya.” (Hlm.
13)
Seperti yang dibahas
penulis dalam bukunya, bahwa sekolah umum tidak mengajarkan Public Speaking atau kemampuan berbicara
di depan umum secara spesifik seperti mereka mengajarkan kita membaca, menulis,
menghitung dan berbahasa. Padahal dalam berbagai kesempatan, ada saja momen
yang membuat kita tiba-tiba harus berbicara di depan orang banyak.
“Berbicara di depan
umum bukan hanya sekadar berdiri di depan orang, lalu bicara melalui microphone. Karena kita harus mampu
membuat semua orang mendengar, percaya, lalu mau melakukan apa yang kita inginkan.”
(Hlm. 20)
Ada banyak hal yang
dibahas penulis dalam buku ini berdasarkan pengalamannya dalam mengisi berbagai
acara. Hal-hal yang bersifat teknis maupun non teknis yang akan membantu
pembaca untuk bisa berbicara di depan umum dengan lancar. Hal-hal tersebut
misalnya bagaimana cara mengatasi kegugupan menjelang tampil di depan panggung.
Bagaimana ketika kita tiba-tiba diminta menyampaikan sesuatu di depan umum tanpa
persiapan apapun. Sikap-sikap yang perlu dilakukan ketika harus membawakan
acara dengan orang lain yang memiliki karakter berbeda. Bagaimana sikap badan
dan suara yang digunakan ketika berbicara. Berbagai poin penting yang harus
dikuasai dalam Public Speaking hingga
bagaimana cara menghindari kata pengisi (filler
word) seperti emm, nah, yak dan sebagainya yang seringkali kita sebutkan saat
tengah kehabisan kata-kata dalam berbicara.
Hilbram Dunar dalam acara Gramedia Academy Coffee Talk Tahun 2016
Di samping berbagai
hal di atas, Hilbram Dunar juga menceritakan pengalamannya saat harus berhenti membawakan
acara di salah satu stasiun TV. Acara tersebut sudah sangat identik dengan
dirinya dan mendapat sambutan serta rating yang bagus dari pemirsa. Namun
ternyata ia diminta untuk tidak lagi menjadi bagian dalam acara tersebut tanpa
sebab yang jelas. Tentu sangat
mengecewakan ketika kerja keras kita selama bertahun-tahun tidak mendapat
apresiasi dari pemegang kebijakan di tempat tersebut. Namun penulis bisa bangkit
dengan cepat dan tetap bertahan di bidang ini. Teringat bahwa sejak awal ia sudah
menghadapi berbagai kegagalan dan pandangan pesimis dari orang-orang (bahwa ia
tidak cukup tampan dan tinggi untuk menjadi presenter :D). Bahkan saat ini
Hilbram juga menjadi konsultan bagi presenter lainnya (Farhan).
Banyak hal baru yang
diperkenalkan penulis dalam buku ini yang dapat membantu pembaca dalam
mengatasi permasalahan ketika akan tampil di depan umum, atau setidaknya memberikan
mereka gambaran tentang cara yang dilakukan oleh para Public Speaker ketika menghadapi permasalahan mereka masing-masing.
Namun demikian, saat membaca buku ini terasa ada pengulangan informasi yang
agak mengganggu di beberapa bagian. Salah satu contoh ketika penulis menekankan
berkali-kali tentang keharusan merebut perhatian pendengar dan membuatnya
percaya serta melakukan apa yang diinginkan dengan bahasa yang serupa. Memang
hal tersebut sangat penting namun seharusnya pengulangan tersebut bisa
disampaikan dengan cara berbeda atau dikaitkan dengan hal lain yang tak kalah
pentingnya.
Rasanya cukup
beruntung karena memutuskan untuk membaca buku ini. Memang Public Speaking ini bisa
cukup gampang dilakukan bagi orang yang memiliki rasa percaya diri yang tinggi.
Namun hal penting yang harus diingat bahwa kita tidak hanya harus berbicara, namun
juga mengajak orang lain untuk memercayai dan melakukan apa yang kita bicarakan.