Menjelajahi Tiga Pulau dengan Traveloka
Beberapa
tahun lalu saat masih kuliah di Bandung, sering banget dilanda kerinduan untuk
segera meluncur pulang ke kampung halaman di Bulukumba, Sulawesi Selatan. Ada
saja sesuatu yang bisa dijadikan alasan atau dianggap sebagai kode alam agar
bisa cepat-cepat pulang. Misalnya karena kurang fokus, maksud hati ingin membuka
aplikasi Twitter yang kepencet malah Traveloka. Bisa-bisa belum
sadar apa yang terjadi, tahu-tahu udah pesan tiket pulang ke Makassar.
Ironisnya
setelah selesai kuliah dan masih kerja freelance
(dalam proses mencari pekerjaan tetap), malah rindu jalan ke sana kemari untuk menemukan momen yang bisa memancing inspirasi dan suasana yang kondusif untuk segera
menulis. Syukurlah, akhirnya hari-hari yang kunanti itu datang juga. Bukan travelling persis seperti yang kurencanakan sebelumnya tapi lumayan dapat juga
jalan-jalannya.
Jalan-jalan
yang kumaksud di sini adalah perjalanan Makassar – Kudus dalam rangka mengikuti
tes kerja di STAIN Kudus, sekaligus ke UPI Bandung untuk legalisir ijazah dan lanjut
ke Kediri untuk belajar beberapa bulan di Pare. Kemudian beberapa bulan
setelahnya (karena nggak lulus di Kudus T_T), harus ke Palangkaraya lagi untuk
tes di IAIN Palangkaraya. Nah, Tuhan menjawab doaku dengan cara yang
menyenangkan. Jalan-jalan sekaligus ikut tes dan belajar, jadi nggak perlu merasa
bersalah sama tabungan sendiri.
Jembatan Kahayan Palangkaraya (Sumber: doc. pribadi) |
Sejak
pertama kali merantau untuk kuliah di Bandung, dilanjutkan dengan seluruh
rangkaian perjalanan dari Makassar ke Semarang, Kudus,
Bandung, Kediri, Palangkaraya, aku nggak pernah lepas dari aplikasi Traveloka
ini. Mulai dari booking tiket
pesawat, hotel sampai kereta api. Apalagi ketika memutuskan tinggal di Palangkaraya
selama sebulan untuk menjalani serangkaian tes, hingga berpindah penginapan
(wisma) sampai tiga kali, sebelum akhirnya memutuskan untuk mencari kos-kosan. Dalam perjuangan malang melintang pada proses berpindah
wisma inilah aku benar-benar bergantung pada aplikasi Traveloka.
Satu
bulan di tempat yang sama sekali asing membuatku ingin mengenal kota itu lebih
dekat lagi. Biasanya juga karena faktor lain seperti warung makan terdekat yang kurang cocok di
lidah atau bosan dengan suasana yang sebelumnya, jadi pindah lagi ke wisma yang
lain. Pilihannya hotelnya banyak banget,
boleh dibilang melimpah ruah.
Berbagai Pilihan Penginapan (Hotel) di Palangkaraya (Sumber: doc. pribadi) |
Di
Traveloka kita bisa mengurutkan hotel dari harga yang paling terjangkau, atau mengurutkan
lokasi penginapan yang terdekat dengan posisi kita saat itu, tersedia peta
lokasi hotel dan beberapa bangunan petunjuk
terdekat. Selain itu ada pilihan untuk menyortir fasilitas umum yang
diinginkan seperti wifi, restoran, jemputan bandara, tempat parkir, kolam
renang dan mengetahui fasilitas ruangan
seperti kamar mandi, shower, air panas dan sebagainya (soalnya aku tipe orang
yang nggak bisa berbagi kamar mandi dengan orang asing dan wisma-wisma atau
penginapan yang berharga miring biasanya tidak menyediakan fasilitas ini).
Fasilitas yang Tersedia di Pemesanan Hotel Traveloka (Sumber: doc. pribadi) |
Tidak
hanya itu, di Traveloka kita bisa milih berbagai jenis kamar karena banyak
banget pilihan penginapan yang murah tapi sama sekali nggak murahan. Kita bisa
memilih hotel dengan rating terbaik, hotel terlaris atau yang paling digemari
di kota tertentu dan membaca review-review tamu sebelumnya tentang penginapan
tersebut (aku malah udah tahu kalau pemilik wisma yang kutempati jualan gudeg
yang enak gara-gara baca review salah seorang tamu).
Daftar Voucher Hotel selama di Palangkaraya (Sumber: doc. pribadi) |
Tepat
pada hari kelima di Palangkaraya, sebetulnya aku belum punya rencana untuk
pindah ke wisma lain. Tapi pas ngecek Traveloka dan menemukan penginapan yang
lebih oke dan kebetulan dapat diskon yang lumayan dari Traveloka jika total
pembayaran lebih dari setengah juta rupiah, langsung deh nge-klik penginapannya. Untuk rencana check in tanggal 28 Oktober di penginapan yang baru, aku bayarnya
tanggal 27 Oktober pukul 17.43 dengan menggunakan SMS Banking. Kirain nggak bakal sempet, soalnya pas lagi weekend dan kamarnya tinggal satu
khawatir keburu di-booking orang lain.
Promo-promo pilihan Traveloka (sumber:doc pribadi) |
Pernah suatu kali, aku dan keluarga terlanjur memesan salah satu hotel di Makassar tapi harus dibatalkan karena lokasinya jauh dari bandara. Tidak seperti dugaanku, ternyata proses refund-nya cepet banget, kirain bakal lama soalnya kesalahan ‘kan ada pada pihak kami. Yang satu ini menurutku juara banget soalnya kita nggak pernah tahu apa aja yang bisa bikin rencana liburan kita jadi buyar. Pas buat orang-orang sibuk yang jadwalnya sewaktu-waktu berubah, atau buat orang plin-plan kayak aku yang kadang berubah pikiran setelah memesan.
Memakai
Traveloka bukan cuma saat berkunjung ke tempat yang jauh kayak Palangkaraya
atau Kudus aja. Aku bahkan beberapa kali memesan hotel di Makassar di saat-saat
darurat misalnya pas kosan Adek mati lampu atau mesin airnya nggak jalan sampai-sampai
kami udah berubah warna gara-gara dehidrasi dan nahan buang air. Kalau
saat-saat genting kayak gini terjadi, langsung aja buka aplikasi Traveloka dan
cari penginapan terdekat dengan harga terjangkau, fasilitas oke, kamar mandi
bersih, sarapan tersedia dan deket dengan Mall (malah ngelunjak :D).
Di
waktu-waktu tertentu misalnya lagi pengen reunian sama sahabat dan butuh privacy biar bisa nostalgia semalaman,
supaya gosip dan nyinyiran kami nggak sampai tersebar ke mana-mana, kami juga
patungan pesan hotel yang murah meriah tapi nyaman.
Awalnya pada protes, “Ya elah gaya amat mau nginap bareng di Makassar aja
kudu pesan hotel. Kan ada rumah si A, kosan si B….” Tapi pas tahu total
budget yang dikeluarkan serta kenyamanan yang ditawarkan, mereka nggak pernah
protes-protes lagi.
Reuni dengan sahabat di Hotel Toddopuli Mas Makassar (Sumber: doc. pribadi) |
Voucher Hotel Langganan di Makassar (Sumber: doc. pribadi) |
Awalnya sebelum menjelajah ke Palangkaraya,
orang tua kayaknya agak khawatir karena Pulau Kalimantan di mata kami itu
asing, jauh banget dan belum pernah kami kunjungi sama sekali. Nggak ada
keluarga atau kenalan yang bisa membantu. Jadi pas Ayah nanya, gimana persiapanku
ke sana, kujawab aja dengan percaya diri. Pesawat
udah beres, udah nemu penginapan yang fasilitasnya lengkap juga deket dengan
tempat tes dan jarak dari bandara nggak sampai tujuh kilometer, ada mini market
dan dekat juga dengan Mega Town Square.
Kedengarannya cukup meyakinkan, kan? Padahal
berbekal informasi dari Traveloka dan Google Map. Intinya gini deh, kita nggak
perlu takut menjadi orang asing di tempat yang baru, kalau udah diurusin sama
Traveloka. Nah setelah ini, mau jalan ke mana lagi ya? ^^v
Jalan-jalan Keliling Palangkaraya (Sumber: doc. pribadi) |
Simpang Lima Gumul Kediri (Sumber: doc. pribadi) |